Senin, 19 Januari 2015

KISAH 3 BERSAUDARA SITORUS, SIRAIT, BUTARBUTAR


Keturunan Narasaon dari Raja Mangatur ada 3, yaitu Sitorus, Sirait, dan Butarbutar. Ada kisah yang terjadi diantara ketiga bersaudara ini, yang tidak banyak diketahui oleh keturunan ketiganya.
Alkisah, ketika Sitorus dan Sirait telah tumbuh dewasa, tibalah saatnya bagi Raja Mangatur untuk membagikan warisan kepada kedua putranya ini. Maka dibagilah kepada keduanya tanah yang luas sebagai bekal mereka nantinya untuk menjalani hidup dan juga untuk keturunan Sitorus dan Sirait.
Ketika warisan telah dibagikan, beberapa tahun kemudian, lahirlah Butarbutar. Ketika ia menginjak dewasa, maka ia pun bertanya kepada orang tuanya, Raja Mangatur, mengenai warisannya kelak. Tapi Raja Mangatur sudah tidak mempunyai tanah untuk diberikan kepada Butarbutar. Raja Mangatur pun menyuruh Butarbutar untuk menjumpai kedua abangnya, untuk menanyakan hal ini, kalau-kalau ada bagian abangnya yang bisa diberikan kepada adiknya.
Butarbutar lalu menemui Sitorus sebagai abang tertua, namun jawaban yang dierima sangat menyakitkan.
"Kau adalah anak yang tidak diharapkan, tidak akan ada bagian untukmu", kata Sitorus kepada Butarbutar.
Alangkah sedihnya Butarbutar mendengar itu, dia pun menangis. 
Saat bersedih itu, datanglah Sirait dan bertanya padanya.
"Kenapa engkau menangis adikku? Apakah kesusahan yang engkau alami?" tanya Sirait.
Maka Butarbutar menceritakan semuanya, termasuk kata-kata Sitorus padanya. Sirait terkejut dan ikut sedih. Lalu dia berkata kepada Butarbutar,
"Jangan menagis lagi. Jika begitu perkataan abang kita, biarlah seperti itu. Namun, akan kuberikan padamu apa yang kau inginkan. Ambillah bagianku sebanyak yang engkau mau. Pilihlah bagianku sebelah mana yang engkau mau. Sebab, engkau adalah aku, dan aku adalah engkau. Kita sedarah sampai kapanpun"
Maka Butarbutar pun mendapat bagian warisan yang memang seharusnya didapatkannya. Lalu dia membuat janji kepada Sirait,
"Abangku, mulai saat ini, engkau adalah pengganti Bapak kelak. Keturunanku akan selalu mengingat itu".
Sejak itulah hubungan keturunan Sirait dan Butarbutar jauh lebih erat daripada Butarbutar dengan Sitorus, sehingga ada pepatah RAIT BOARBOAR, SIRAIT BUTARBUTAR. AHU DO HO, HO DO AHU.
Sampai sekarang bisa kita lihat, sangat jarang ada keturunan Sirait atau Butarbutar yang saling menikahi. Tetapi antara Sitorus dengan Sirait, atau Sitorus dengan Butarbutar sangat banyak dijumpai.
Seperti yang saya sampaikan di awal, banyak keturunan ketiganya yang tidak mengetahui kisah ini. Tetapi bagi sebagian Sirait dan Butarbutar, cerita ini tetap diwariskan turun temurun sebagai pengingat, betapa hubungan antara abang dengan adik harusnya tidak akan terputus oleh zaman, dan kebaikan akan tetap dikenang sampai kapanpun.

13 komentar:

  1. bah pelit kali rupanya opung kita sitorus itu bah

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Bah... bAik x berarti sirait itu... bangga jd boru rait

    BalasHapus
  4. Butar butar bisa menikah dengan sirait ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepengetahuan saya ga bisa, sesuai pepatah AHU DO HO, HO DO AHU

      Hapus
  5. Saya mau tanya apa kah manurung butar butar bisa menikah?

    BalasHapus
  6. Kalo misalkan saya boru butar butar ortu laki laki boru butar butar dan laki laki marga manurung dan opung saya boru manurung kira kira bisa menikah gak ya??saya mau tau dong kali aja ada yg bisa kasih solusi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagakjo baen hamuna kalimat sukunsukun on.unang barlang

      Hapus
  7. Jadi kalau marga sinaga dan boru butar2 menikah apa kah boleh.?
    Karna dalam cerita yng kudengar marga sinaga dengan sibutarbutar tak dapat bersama,tapi kalau boru sinaga dan butarbutar diperbolehkan....))tolong dijwb ito.karna saya sedang berteman dgn marga sinaga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boi do Ito, asal unang apala tulang kandung ma Ito.

      Hapus
  8. Sian dia do dapot hamu cerita i?

    BalasHapus